Senin, 11 November 2013

Syallom, salam sejahtera buat kita semua. Lagi, ada berkat yang ingin coba saya coretkan diblog ini. karena ada pepatah bilang bahwa, if you get something great, share it to other. Blessed for blessing. Sesuai dengan slogan UKM rohani saya yang memberikan banyak perubahan terhadap hidup saya. Berkat ini saya dapati setelah lebih dari 2 bulan tidak ke gereja, karena satu dan lain hal. Rindu saya terhadap suasana gereja yang bisa memberikan keramaian yang menenangkan.

Minggu sore itu, Bapak Pendeta mengangkat tema “Bagaimana mengatasi rasa takut?”. Perasaan yang terlalu sering kita alami. Untuk yang pelajar, takut jika besok ulangan, terus ga bisa ngerjain. Untuk yang sudah bekerja, takut bagaimana hari esok akan dihadapi. Takut akan masalah, takut akan penyakit, takut akan apapun yang membuat kita cemas khawatir terhadap apa yang akan terjadi nanti.


Ayat kunci nya adalah 2 Tawarikh 20. Ayok kita baca sebentar, agar kita tahu benar apa yang alkitab ingin nyatakan kepada kita. Setelah membaca ayat tersebut, secara garis besar dapat kita lihat bahwa ada ketidakpercayadirian oleh seorang raja dalam menghadapi perang melawan musuh yang jauh sangat jauh di atas kekuatan pasukan mereka. Namun apa? Kekuatan Tuhan bukan main main, Tuhan memampukan bangsa itu untuk berhasil mengalahkan musuh.

Jadi, bagaimana kita menghadapi rasa takut kita?
  1. Mencari TuhanAyo kita cari Tuhan, kita bukan seseorang yang bisa mengatasi semua masalah dengan sendiri tanpa bantuan Tuhan yang ikut campur. Kita pandai? Kita kuat? Kita memiliki harta yang melimpah? Kita memiliki segalanya untuk memenuhi apa yang kita inginkan? Come on, guys, what is “segalanya” we are thinking about? Segala yang kita pahami ini adalah kecil dari bagian Tuhan. Kita bukan apa apa tanpa bantuan Tuhan. Itu yang harus kita junjung kita jadikan berkat langkah hidup kita. Agar kita senantiasa berada di dalam Tuhan. Ingat bahwa jika kita meraasa beban hidup kita semakin berat, jangan kita pergi ke manusia untuk kita suruh mendengarkan kita, datanglah kepada Tuhan. Karena manusia tidak semuanya mampu dan mau menjadi pendengar yang baik. Satu hal yang pasti adalah ketika kita berdoa kepada Tuhan, doa kita akan di dengarkan.
  2. Peka dengan suara TuhanSuara Tuhan ini bukan suara dalam pengertian audible dari Tuhan, seperti yang bapak pendeta sampaikan. Suara itu bisa jadi melalui perantara teman kita, orang lain yang berada di sekitar kita. Kita harus peka.
  3. Taat melakukan kehendak TuhanSetelah kita mencari Tuhan, kita peka terhadap suara Tuhan, selanjutnya kita juga harus senantiasa melakukan kehendak Tuhan. Untuk apa kita hidup jika kita tidak memiliki tujuan? Ayo kita buat tujuan baru dalam hidup yaitu menyenangkan Tuhan.
Ada satu ayat lagi yang dibagikan Bapak Pendeta yang seperti menepuk saya, menyadarkan saya untuk tidak lagi takut akan apa yang akan terjadi nanti.
Yesaya 41:10

“janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu, Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau, Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”
Adalah satu ayat yang menjadi luar biasa untuk saya yang masih memiliki banyak masalah, dan tanggung jawab untuk bisa tersenyum dijalan pulang dari gereja ke rumah. Kepercayaan ini menyatakan bahwa, saya percaya, saya menggantungkan hidup bukan dengan orang, bukan dengan manusia, tapi dengan Tuhan Yesus, yang memiliki kuasa penuh untuk memampukan saya tetap menghembuskan nafas tiap detik, yang memberikan saya umur selama ini, dengan segala kebahagian dan kehidupan yang sudah pernah saya alami. Rasa syukur, atas semua berkat yang luar biasa yang Tuhan berikan kepada saya, adalah janji yang sudah diterapkan di dalam hidup kita semua.

Terima kasih buat teman sahabat yang sudah membaca artikel ini, semoga berkat yang saya dapat dari gereja, dari Bapak Pendeta Henoch, dapat menjadi berkat juga buat teman semua. Komentar dan saran yang membangun ya teman. Terimakasih, Tuhan Yesus memberkati J #GodBlessUsAlways

0 komentar :

Posting Komentar