Martin Luther King Jr mengatakan bahwa “penilaian
yang terpenting dari seseorang bukanlah saat ia berada dalam kenyamanan dan
kesenangan, tetapi saat ia berada dalam tantangan dan perlawanan”. Benar,
karakter seseorang akan nampak dengan jelas bagaimana ia berespon atas masalah
yang sedang dihadapinya. Tantangan dan kesulitan bisa jadi akan menjadi alat
yang tepat untuk menguji ssampai sejaun mana kita berkarakter.
Kutipan diatas saya ambil dari Warta
Jemaat GBT KAO Ngesrep tempat saya beribadah tiap minggu (21 April 2013). Dari Pendeta Henoch Edi, saya mendapatkan satu
kalimat yang sampai rumah saya terus ingat, seperti terus terngiang di pikiran
saya. Beliau berkata, “Keberhargaan diri seseorang tidak diukur dari ucapan
atau sikap yang dilakukan orang lain terhadap kita. Kita tetap berharga di
hadapan Tuhan Yesus, sekalipun oranglain tidak menghargai kita”. Seperti ada
satu letupan yang terus menerus bertabuh dalam hatiku berpikir, aku sombong. Aku
kadang terlalu ingin dianggap, dan hal ini hal yang aku kadang rasakan jika
badmood pastinya juga sering melanda teman teman semua. Dan hal tersebut, saya
kira adalah tindakan yang tidak baik, karena dengan adanya pikiran semacam itu,
pasti akan menjadi kotor pikiran kita terhadap orang lain. Pikiran ini yang
sudah saya hilangkan terus dan puji Tuhan akan selalu berhasil dan yang biasanya
sering tidak terima dengan cercaan atau hinaan yang diberikan orang lain
terhadap saya, saya mampu dengan tegas untuk berkata, “Aku masih punya Tuhan
yang sangat menghargaiku. Yang mau berkorban hanya untuk aku.”, walaupun dalam
hati saja. Hha J
Cerita dan berkat ini sejenak aku
renungkan dan aku pikir bisa aku bagikan dengan teman-teman semua. Semoga bermanfaat
dan semoga mampu memberikan perubahan terhadap hidup saudara dan saya menjadi
lebih baik, menjadi lebih hidup dalam iman Kristus. Terimakasih sudah membaca
artikel ini, Tuhan Yesus Memberkati J