Syallom, salam sejahtera buat
kita semua. Lagi, ada berkat yang ingin coba saya coretkan diblog ini. karena
ada pepatah bilang bahwa, if you get something great, share it to other.
Blessed for blessing. Sesuai dengan slogan UKM rohani saya yang memberikan
banyak perubahan terhadap hidup saya. Berkat ini saya dapati setelah lebih dari
2 bulan tidak ke gereja, karena satu dan lain hal. Rindu saya terhadap suasana
gereja yang bisa memberikan keramaian yang menenangkan.
Minggu sore itu, Bapak Pendeta
mengangkat tema “Bagaimana mengatasi rasa takut?”. Perasaan yang terlalu sering
kita alami. Untuk yang pelajar, takut jika besok ulangan, terus ga bisa
ngerjain. Untuk yang sudah bekerja, takut bagaimana hari esok akan dihadapi.
Takut akan masalah, takut akan penyakit, takut akan apapun yang membuat kita
cemas khawatir terhadap apa yang akan terjadi nanti.
Ayat kunci nya adalah 2 Tawarikh
20. Ayok kita baca sebentar, agar kita tahu benar apa yang alkitab ingin
nyatakan kepada kita. Setelah membaca ayat tersebut, secara garis besar dapat
kita lihat bahwa ada ketidakpercayadirian oleh seorang raja dalam menghadapi
perang melawan musuh yang jauh sangat jauh di atas kekuatan pasukan mereka.
Namun apa? Kekuatan Tuhan bukan main main, Tuhan memampukan bangsa itu untuk
berhasil mengalahkan musuh.
Jadi, bagaimana kita menghadapi
rasa takut kita?
- Mencari
TuhanAyo kita cari
Tuhan, kita bukan seseorang yang bisa mengatasi semua masalah dengan sendiri
tanpa bantuan Tuhan yang ikut campur. Kita pandai? Kita kuat? Kita memiliki
harta yang melimpah? Kita memiliki segalanya untuk memenuhi apa yang kita
inginkan? Come on, guys, what is “segalanya” we are thinking about? Segala yang
kita pahami ini adalah kecil dari bagian Tuhan. Kita bukan apa apa tanpa
bantuan Tuhan. Itu yang harus kita junjung kita jadikan berkat langkah hidup
kita. Agar kita senantiasa berada di dalam Tuhan. Ingat bahwa jika kita meraasa
beban hidup kita semakin berat, jangan kita pergi ke manusia untuk kita suruh
mendengarkan kita, datanglah kepada Tuhan. Karena manusia tidak semuanya mampu
dan mau menjadi pendengar yang baik. Satu hal yang pasti adalah ketika kita
berdoa kepada Tuhan, doa kita akan di dengarkan.
- Peka
dengan suara TuhanSuara Tuhan ini
bukan suara dalam pengertian audible dari Tuhan, seperti yang bapak pendeta
sampaikan. Suara itu bisa jadi melalui perantara teman kita, orang lain yang
berada di sekitar kita. Kita harus peka.
- Taat
melakukan kehendak TuhanSetelah kita
mencari Tuhan, kita peka terhadap suara Tuhan, selanjutnya kita juga harus
senantiasa melakukan kehendak Tuhan. Untuk apa kita hidup jika kita tidak
memiliki tujuan? Ayo kita buat tujuan baru dalam hidup yaitu menyenangkan
Tuhan.
Ada satu ayat lagi yang dibagikan
Bapak Pendeta yang seperti menepuk saya, menyadarkan saya untuk tidak lagi
takut akan apa yang akan terjadi nanti.
Yesaya 41:10
“janganlah takut, sebab Aku
menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu, Aku akan
meneguhkan, bahkan akan menolong engkau, Aku akan memegang engkau dengan tangan
kanan-Ku yang membawa kemenangan.”
Adalah satu ayat yang menjadi luar
biasa untuk saya yang masih memiliki banyak masalah, dan tanggung jawab untuk
bisa tersenyum dijalan pulang dari gereja ke rumah. Kepercayaan ini menyatakan
bahwa, saya percaya, saya menggantungkan hidup bukan dengan orang, bukan dengan
manusia, tapi dengan Tuhan Yesus, yang memiliki kuasa penuh untuk memampukan
saya tetap menghembuskan nafas tiap detik, yang memberikan saya umur selama
ini, dengan segala kebahagian dan kehidupan yang sudah pernah saya alami. Rasa
syukur, atas semua berkat yang luar biasa yang Tuhan berikan kepada saya,
adalah janji yang sudah diterapkan di dalam hidup kita semua.
Terima kasih buat teman sahabat
yang sudah membaca artikel ini, semoga berkat yang saya dapat dari gereja, dari
Bapak Pendeta Henoch, dapat menjadi berkat juga buat teman semua. Komentar dan
saran yang membangun ya teman. Terimakasih, Tuhan Yesus memberkati J #GodBlessUsAlways